Paus Fransiskus mengatakan bahwa Prapaskah
adalah saat kita berjuang melawan godaan setan dan keduniawian. Kata-kata itu
disampaikan dalam sambutan Angelus Minggu, 22 Februari 2015, dan di akhir
sambutan itu Paus mengumumkan pembagian 50.000 buku saku berjudul “Safeguard
your Heart” (Jagalah Hatimu) yang berisi refleksi ajaran Yesus. Susy Hodges
dari Radio Vatikan melaporkan bahwa dalam sambutan Angelus itu Paus
mengenang bagaimana Yesus pergi menyepi di padang gurun selama 40 hari. Di sana
Yesus berhasil mengatasi godaan dalam “perbincangan yang langsung berhadapan
muka” dengan Setan. Berdasarkan kemenangan itu, Paus berkata, “Kita telah
menang namun kita perlu menjaga kemenangan ini dalam kehidupan sehari-hari.”
Kemudian Paus menjelaskan bagaimana di
padang gurun kita bisa mendengarkan suara Tuhan dan suara penggoda. “Dan kita
mendengarkan suara Allah melalui firman-Nya, membaca Kitab Suci itu penting,
karena kalau tidak kita tidak bisa menolak godaan si jahat.”
Untuk itulah, Paus mengulangi nasihatnya kepada
umat beriman untuk membaca Injil setiap hari dan merenungkan maknanya, bahkan
untuk 10 menit saja dan setiap hari membawa Injil di saku atau di tas. Padang
gurun Prapaskah, lanjut Paus, “membantu kita untuk mengatakan ‘tidak’ pada
keduniawian, pada ‘berhala’, dan membantu kita membuat pilihan berani yang
sesuai Injil dan memperkuat solidaritas dengan saudara-saudara kita.”
Paus mengakhiri sambutannya dengan
mengingatkan orang-orang yang hadir bahwa dia dan anggota-anggota Kuria Romawi
lainnya akan memulai retret rohani di hari Minggu itu. Doakanlah kami, desak
Paus, agar dalam “padang gurun” latihan spiritual ini “kita bisa mendengar
suara Yesus dan juga memperbaiki banyak cacat yang kita semua miliki dan dengan
demikian mengatasi godaan-godaan yang menyerang kita setiap hari.”
Dalam sambutannya setelah Doa Angelus, Paus
Fransiskus mengumumkan inisiatif pribadinya yakni pembagian 50.000 eksemplar
buklet secara gratis untuk orang-orang yang hadir di Lapangan Santo Petrus.
Seraya mengangkat buklet berukuran saku berjudul “Jagalah Hatimu” itu, Paus
menjelaskan bahwa buku itu berisi beberapa “ajaran pokok Yesus dan ajaran
penting iman kita.” Dalam buklet itu, lanjut Paus, ada juga, “tujuh sakramen,
karunia Roh Kudus, 10 Perintah Allah, kebajikan-kebajikan dan karya-karya amal
kasih.”
Dalam buku itu, tegas Paus, ditemukan pilihan
sehari-hari “antara yang baik dan yang jahat, antara keduniawian dan Injil,
antara ketidakpedulian dan berbagi.” Paus pun menambahkan, “Kemanusiaan
membutuhkan keadilan, perdamaian dan kasih dan kita dapat memiliki ini hanya
dengan kembali dengan hati kita kepada Allah yang merupakan sumber dari semua
ini.”
(pcp berdasarkan RadioVatikan)
Sumber : http://penakatolik.com/
Post a Comment Blogger Facebook