Paskah 2015 St. Arnoldus Janssen: APP 2015

‘Tiada Syukur Tanpa Peduli’ semboyan Tahun Syukur dan Hidup Bakti KAJ

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKBxsI9cwjQYWfolqcBe5WYbq0lkbnayl-ETrPBY3B9qIFj0dk1VN7IrqE7CZGlM0a_NTSQB604qZEHjPCkrQr3_yeU0cbnyqvNFSsxt2zeyQ_y938xzqV-iwVl3cQcM-XpBfxsXIJ6vWb/s1600/paskah+bekasi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKBxsI9cwjQYWfolqcBe5WYbq0lkbnayl-ETrPBY3B9qIFj0dk1VN7IrqE7CZGlM0a_NTSQB604qZEHjPCkrQr3_yeU0cbnyqvNFSsxt2zeyQ_y938xzqV-iwVl3cQcM-XpBfxsXIJ6vWb/s1600/paskah+bekasi.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) melaksanakan Penutupan Tahun
Pelayanan 2014 dan Pembukaan Tahun Syukur dan Hidup Bakti 2015 di Katedral
Jakarta, 3 Januari 2015, dengan  peresmian logo Tahun Syukur 2015,
Perayaan Ekaristi, pelepasan burung merpati, dan sumbangan umat KAJ untuk
pembangunan Rumah Sakit St Carolus.</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk menutup Tahun Pelayanan dan membuka Tahun Syukur,
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo telah menerbitkan Surat Gembala pada
Hari Raya Keluarga Kudus, 27-28 Desember 2014.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mgr Suharyo berterima kasih kepada semua umat KAJ yang
secara berbeda telah memberi warna dan wujud Tahun Pelayanan dan menegaskan
bahwa semangat pelayan yang berkembang dan terwujud di KAJ dan melalui KAJ
sungguh sangat membanggakan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Juga dikatakan dalam pesan audio itu bahwa semboyan <b><i>“Semakin
Beriman, Semakin Bersaudara, Semakin Berbela Rasa”</i></b> tidak tinggal semboyan,
“tetapi benar-benar berbuah dalam berbagai bentuk pelayanan kreatif, bukan
hanya di wilayah KAJ tetapi tersebar meluas di berbagai tempat di Indonesia.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Semboyan untuk Tahun Syukur adalah “Tiada Syukur Tanpa
Peduli,” yang mencerminkan dinamika hidup beriman yang semakin Ekaristis, kata
Mgr Suharyo. “Dalam Perayaan Ekaristi kita mengenangkan Yesus yang mengambil
roti, mengucap syukur, lalu memecahkan roti itu dan memberikannya kepada
murid-murid-Nya. Dengan demikian menjadi jelas bahwa bentuk syukur yang paling
sesuai dengan teladan Yesus adalah kerelaan untuk dipecah-pecah dan dibagikan
seperti roti Ekaristi.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Uskup agung percaya bahan-bahan yang disiapkan Panitia APP
KAJ sangat memadai untuk mendalami makna semboyan itu. “Keikutsertaan dalam
kegiatan-kegiatan yang disiapkan pasti memperkaya, meneguhkan dan menjadikan
hidup kita pujian bagi Tuhan dan berkat bagi semakin banyak orang.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnBUZdlUQZLO1dlL31zC58D7vVpM8-GwCXGSigl7S5zcONT9mBGxmdPH-0-eEpGbxzs4ewtvEj72qHjPmFYZWDXA4BwrAT69Am_NjJZInzU6iTjORkBukMPBLxbmNzro3C7DqI-E4cfXb-/s1600/Tahun-Syukur-KAJ.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnBUZdlUQZLO1dlL31zC58D7vVpM8-GwCXGSigl7S5zcONT9mBGxmdPH-0-eEpGbxzs4ewtvEj72qHjPmFYZWDXA4BwrAT69Am_NjJZInzU6iTjORkBukMPBLxbmNzro3C7DqI-E4cfXb-/s1600/Tahun-Syukur-KAJ.jpg" width="213" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Diingatkan, warga KAJ juga diundang untuk mengikuti dinamika
Gereja semesta dan Paus Fransiskus telah menetapkan Tahun 2015 sebagai Tahun
Hidup Bakti yang dibuka secara resmi 21 November 2014 dan berakhir 21 November
2015. “Kesempatan ini sungguh tepat untuk merenungkan bagaimana seluruh umat
beriman khususnya kaum muda dipanggil untuk mempersembahkan hidup melalui
panggilan hidup membiara demi kemuliaan Allah, keselamatan manusia dan seluruh
dunia.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tahun itu juga menjadi tahun syukur atas rahmat panggilan
khusus yang dianugerahkan kepada biarawan-biarawati, “khususnya yang pernah
sedang dan akan hadir serta memberikan pelayanan di KAJ.” Umat KAJ ingin
berterima kasih kepada mereka. “Saudara-saudari kita para biarawan-biarawati
itu telah ikut menulis sejarah KAJ dan akan melanjutkan peran mereka yang
sangat penting. Kita doakan mereka agar menjadi saksi betapa indahnya panggilan
hidup berbagai biarawan dan biarawati.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mgr Suharyo ajak kaum muda bertanya dalam doa, “Tuhan 
jalan mana yang Engkau kehendaki untuk saya dalam peziarahan hidup ini.” Kalau
Tuhan menggerakkan hati kaum muda untuk memilih jalan hidup sebagai imam,
biarawan-biarawati, “Semoga kalian dengan lapang hati dan gembira menjawab
panggilan itu. Kalau pun jawaban Tuhan lain, doa seperti itu akan sangat besar
artinya karena menyadarakan kalian semua bahwa hidup adalah anugerah, panggilan
dan perutusan. Keyakinan seperti ini akan membawa kalian masuk ke dalam
pengalaman iman yang akan menentukan masa depan kalian.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menurut  website KAJ, KAJ hendak bersyukur melalui
evaluasi dan refleksi Arah Dasar KAJ 2011-2015. Bersyukur, tulisnya, adalah
sikap dasar penting. “Yesus bergembira dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku
bersyukur kepada-MU, Bapa, Tuhan langit dan bumi,…” (Luk 10:21). Kepada para
murid-Nya, Yesus mengajarkan doa Bapa Kami yang diawali dengan bersyukur,
memuji dan memuliakan Allah.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mengucap syukur juga adalah sikap dasar Jemaat Perdana yang
membuat mereka menjadi Gereja yang disukai banyak orang (Kis 2:41-47). Rasul
Paulus kepada jemaat di Filipi berkata, “Aku mengucap syukur kepada Allahku
setiap kali mengingat kamu” (Fil 1:3).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam rangka merayakan Tahun Syukur, umat KAJ diharapkan
mendoakan Doa Tahun Syukur dan menyanyikan lagu tema “Tiada Syukur tanpa Peduli”
pada setiap kesempatan yang dirasa baik.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dengan Tahun Syukur 2015, diharapkan umat Katolik “semakin
menunjukkan rasa syukur dengan semakin peduli kepada sesama terutama yang
kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel juga dengan upaya membangun keutuhan
ciptaan serta lebih tekun mendukung pengembangan generasi muda dan panggilan
biarawan-biarawati.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(paul c pati)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sumber : http://penakatolik.com/</div>

‘Tiada Syukur Tanpa Peduli’ semboyan Tahun Syukur dan Hidup Bakti KAJ

Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) melaksanakan Penutupan Tahun Pelayanan 2014 dan Pembukaan Tahun Syukur dan Hidup Bakti 2015 di Katedral Jakarta, 3 Januari 2015, dengan peresmian logo Tahun Syukur 2015…

Mgr Suharyo berharap umat KAJ semakin bersyukur serta peduli

<div style="text-align: justify;">
Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) saat ini sedang melakukan
karya perutusan ‘pinggiran’ dalam arti luas. Walaupun hal kecil, apa yang telah
dilakukan Gereja sebagai bentuk syukur dan kepedulian, dilakukan dalam
usaha untuk semakin mengikuti Yesus Kristus, dan mewujudkan ajakan Bapa Suci,
Fransiskus, untuk pergi ke ‘pinggiran’.</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Demikian  ‘benang merah’ Surat Gembala Prapaskah
2015 Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo yang dibacakan para imam di
seluruh paroki KAJ pada perayaan Ekaristi di hari Sabtu dan Minggu, 14-15
Februari 2015, sebagai pengganti homili Minggu Biasa VI.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, Mgr Suharyo meminta umatnya untuk saling
mendoakan, “agar kita masing-masing, keluarga-keluarga dan komunitas kita serta
seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta terus berkembang dan menjadi
pribadi-pribadi, keluarga dan komunitas yang semakin bersyukur serta peduli,”
dan berharap agar “semangat Gembala Baik Dan Murah Hati, semakin mendorong
semua umat di KAJ untuk semakin kreatif mewujudkan syukur dan kepeduliaan
kita.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLHl9ug2z43jHsFatFMDUzJ1Nsbxn_6EihPQiVjonZPeLmopwCYh8ChZZ9We7uDdkjvvnA5G_u8uIo451M6IyB-3FlgSYeAFwIDsxjgbZMfDMBh7ORCebTMPWGWThM7q_Tg1qMk4f9AmWC/s1600/misa+paskah+bekasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="245" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLHl9ug2z43jHsFatFMDUzJ1Nsbxn_6EihPQiVjonZPeLmopwCYh8ChZZ9We7uDdkjvvnA5G_u8uIo451M6IyB-3FlgSYeAFwIDsxjgbZMfDMBh7ORCebTMPWGWThM7q_Tg1qMk4f9AmWC/s1600/misa+paskah+bekasi.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Masa Prapaskah, lanjut Mgr Suharyo, adalah masa perziarahan
rohani yang akan semakin bermakna jika ditandai dengan doa, karya serta kasih
yang tulus. “Dengan demikian kita dapat memetik buah-buah penebusan yaitu hidup
baru yang dianugerahkan oleh Allah kepada kita. Hidup baru itu akan membuat
kita mampu menjalankan nasehat Rasul Paulus, yaitu agar kita melakukan segala
sesuatu hanya demi kemuliaan Tuhan,” tulis Mgr Suharyo.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lebih lanjut ditulis bahwa Masa Prapaskah 2015 dijalani
ketika umat merayakan Tahun Syukur KAJ yang mendalami semboyan “Tiada Syukur
Tanpa Peduli”. Semboyan itu, jelas Mgr Suharyo, “mencerminkan dinamika hidup
beriman kita yang kita harapkan menjadi semakin ekaristis. Dalam perayaan
Ekaristi kita mengenangkan Yesus yang “mengambil roti, mengucap
syukur, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada
murid-murid-Nya”. Dengan demikian jelas bahwa bentuk syukur yang paling sesuai
dengan teladan Yesus adalah kerelaan untuk “dipecah-pecah dan dibagikan”,
seperti roti ekaristi.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Merujuk Bacaan Injil di hari Minggu 15 Februari 2015 saat
Surat Gembala itu dibacakan yakni Mrk 1:40-45, Mgr Suharyo mengajak umatnya
untuk belajar dari Yesus untuk mengembangkan sikap peduli.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Orang kusta yang diceritakan dalam Injil adalah wakil dari
sekian banyak saudari-saudara kita yang terpinggirkan pada zaman kita sekarang
ini. Mereka itu misalnya adalah saudari-saudara kita yang tidak mempunyai Akte
Kelahiran atau Kartu Tanda Penduduk, sehingga tidak bisa memperoleh hak-hak
mereka sebagai warga negara; saudari-saudara kita yang dicap dengan stigma yang
menutup kemungkinan untuk mengembangkan diri; atau yang lebih kasat mata,
mereka yang tinggal di jalanan atau di gerobak-gerobak sampah, yang menjadi
korban perdagangan manusia, dan mereka yang secara umum bisa disebut
direndahkan martabat pribadinya sebagai manusia.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Seperti orang kusta dalam Injil mereka juga berseru mohon
disembuhkan. Seruan seperti itu, terwakili misalnya dalam seruan seorang remaja
putri jalanan yang diberi kesempatan untuk berbicara dengan Paus dalam
kunjungannya ke Filipina baru-baru ini. Sesudah menceritakan riwayat hidupnya
sebagai anak jalanan, remaja putri itu berkata, “Bapa Suci, mengapa Tuhan
membiarkan anak-anak seperti kami ini dibuang oleh orangtua kami, hidup di
jalanan, dilecehkan tanpa ada yang membela kami ….”. Anak itu tidak bisa
menyelesaikan kalimatnya, hanya menangis keras. Dan Bapa Suci pun tidak tahu
harus berkata apa untuk menanggapi jeritan hati anak itu selain dengan
mendekapnya.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Rupanya kenyataan pinggiran seperti ini ada di
mana-mana, sehingga dalam Seruan Apostolik Sukacita Injil, Paus Fransiskus
mengajak semua umat untuk pergi masuk ke tengah-tengah kenyataan pinggiran
dalam arti yang seluas-luasnya. “Kita boleh bersyukur karena di keuskupan kita
perutusan untuk pergi ke “pinggiran” semakin dikembangkan secara kreatif,”
 tulis Mgr Suharyo.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(Konradus R. Mangu)<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sumber : http://penakatolik.com/</div>

Mgr Suharyo berharap umat KAJ semakin bersyukur serta peduli

Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) saat ini sedang melakukan karya perutusan ‘pinggiran’ dalam arti luas. Walaupun hal kecil, apa yang telah dilakukan Gereja sebagai bentuk syukur dan kepedulian, dilakuka…

Pengantar Tahun Syukur 2015 KAJ

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="goog_1583582893"></span><span id="goog_1583582894"></span>Pada tahun 2015, Gereja KAJ hendak BERSYUKUR melalui
EVALUASI-REFLEKSI ArDasPas KAJ 2011-2015, PENGEMBANGAN KERASULAN AWAM dan HIDUP
BAKTI dan KADERISASI RASUL AWAM.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdiBwCbcVmJ4sMaqdXcGjkfxgFePeGefYDj2ZW2COAWCi6aUnYleJsVQ02Qb4FL6Jzytpg3BoU36G7vTyw-q_BgoVcZS92C659qfGCpSjrVjTqq7T6qS55d6VzXMbyMH6B2_zJaRAGJteC/s1600/blog_uskup.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdiBwCbcVmJ4sMaqdXcGjkfxgFePeGefYDj2ZW2COAWCi6aUnYleJsVQ02Qb4FL6Jzytpg3BoU36G7vTyw-q_BgoVcZS92C659qfGCpSjrVjTqq7T6qS55d6VzXMbyMH6B2_zJaRAGJteC/s1600/blog_uskup.png" width="215" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bersyukur adalah sikap dasar penting bagi umat beriman.
Yesus bergembira dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepadaMU, Bapa,
Tuhan langit dan bumi,…” (Luk 10:21). Kepada para murid-Nya, Yesus mengajarkan
doa Bapa Kami yang diawali dengan bersyukur, memuji dan memuliakan Allah.<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Mengucap syukur juga adalah sikap dasar dari Jemaat Perdana yang
membuat mereka menjadi Gereja yang disukai oleh banyak orang (Kis 2:41-47).
Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi berkata, “Aku mengucap syukur kepada
Allahku setiap kali mengingat kamu” (Fil 1:3).<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Dalam rangka merayakan Tahun Syukur diharapkan umat KAJ
mendoakan Doa Tahun Syukur dan menyanyikan lagu tema “Tiada Syukur tanpa Peduli
pada setiap kesempatan yang dirasa baik.<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Selamat merayakan Tahun Syukur 2015. Semoga kita makin
menunjukkan rasa syukur kita dengan semakin peduli kepada sesama terutama yang
kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel juga dengan upaya membangun
keutuhan ciptaan serta lebih tekun mendukung pengembangan generasi muda dan
panggilan biarawan-biarawati.<o:p></o:p></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

Pengantar Tahun Syukur 2015 KAJ

Pada tahun 2015, Gereja KAJ hendak BERSYUKUR melalui EVALUASI-REFLEKSI ArDasPas KAJ 2011-2015, PENGEMBANGAN KERASULAN AWAM dan HIDUP BAKTI dan KADERISASI RASUL AWAM. Bersyukur adalah sikap dasar pent…

Arti Logo APP 2015

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdaHPNcylTu0eQ9WlrfrISHmKk8Ic-X2P7JSO15BX_OpfHVCPkOIPTyyiLFfAfDbu6_m0zYZ5El3bIeNGofum9CwlcESwJHc3BcEo1fu1GmoevFPCYbLUiCXX9FSCYU_abSK7msFUlyJgz/s1600/Logo-App-2015.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdaHPNcylTu0eQ9WlrfrISHmKk8Ic-X2P7JSO15BX_OpfHVCPkOIPTyyiLFfAfDbu6_m0zYZ5El3bIeNGofum9CwlcESwJHc3BcEo1fu1GmoevFPCYbLUiCXX9FSCYU_abSK7msFUlyJgz/s1600/Logo-App-2015.png" width="320" /></a></div>
<br />
<b>Arti Logo:</b><br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<span style="text-align: justify;"><ol>
<li>Obyek visual sangat dinamis yang menandakan semangat dan
keinginan bahwa bersyukur itu bukan terpekur. Ungkapan syukur itu tidak selalu
identik dengan doa atau menyembah. Syukur bisa bermakna lebih aktif untuk
membagikan karunia yang telah kita terima.</li>
<li>Setangkup tangan yang membentuk merpati dengan daun/biji
gandum/padi dan ketiganya saling berhubungan sehingga tercipta lingkaran yang
tak terputuskan, dapat melambangkan:</li>
</ol>
</span><span style="text-align: justify;"><ul>
<li>Roh Kudus yang berkarya dalam iman Gereja</li>
<li>Ikatan persaudaraan yang aktif dalam doa dan dalam berbela
rasa dengan saling berbagi dan menerima: kasih – damai – sejahtera.</li>
<li>Biji gandum/padi bukan saja simbol kesejahteraan namun juga
ungkapan pertumbuhan.</li>
<li>Biji gandum/padi juga menandai Gereja yang ramah lingkungan
dan dipertegas dengan tulisan tema yang berwarna hijau.</li>
<li>Merpati atau setangkup tangan warna-warna melambangkan
keberagaman umat terirorial maupun kategorial di Keuskupan Agung Jakarta yang
dipenuhi Roh Kudus, saling memberi dan menerima.</li>
</ul>
</span><span style="text-align: justify;"></span><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
 Sumber : http://www.kaj.or.id/<o:p></o:p></div>

Arti Logo APP 2015

Arti Logo: Obyek visual sangat dinamis yang menandakan semangat dan keinginan bahwa bersyukur itu bukan terpekur. Ungkapan syukur itu tidak selalu identik dengan doa atau menyembah. Syukur bisa berma…

Teks 4 Suara Lagu APP dan Tahun Syukur 2015 KAJ “Tiada Syukur Tanpa Peduli”

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSOuVKzqlVDU1mFfmgNxlF5hcCxVNqKmtzKanZcy5p57GRG4BbmAxwdIbOKi8c1jbMrXahmqefPRuVErxqW_1Htg0Jsc9cjRBCvx21uFU3RqEMdOJn0XwNcac9taQ6gnh4kSWBO05gMaOc/s1600/Teks-lagu-APP-dan-Tahun-Syukur-2015-KAJ.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSOuVKzqlVDU1mFfmgNxlF5hcCxVNqKmtzKanZcy5p57GRG4BbmAxwdIbOKi8c1jbMrXahmqefPRuVErxqW_1Htg0Jsc9cjRBCvx21uFU3RqEMdOJn0XwNcac9taQ6gnh4kSWBO05gMaOc/s1600/Teks-lagu-APP-dan-Tahun-Syukur-2015-KAJ.jpg" width="452" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNO7Cz9yDjq8mxObBrfS-23HOlFEuon1PH57vV0Ka80rZAkfweT-tp2h-WpNuKmgy-y2eYXINgxjBa1QOwrxTok1E-xHmytsSI0dZ4GhSPYUhJEpYj9eoiLU9pWMpLP82pAwxfh2Kio2FJ/s1600/Teks-Partitur-lagu-APP-dan-Tahun-Syukur-2015-KAJ+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNO7Cz9yDjq8mxObBrfS-23HOlFEuon1PH57vV0Ka80rZAkfweT-tp2h-WpNuKmgy-y2eYXINgxjBa1QOwrxTok1E-xHmytsSI0dZ4GhSPYUhJEpYj9eoiLU9pWMpLP82pAwxfh2Kio2FJ/s1600/Teks-Partitur-lagu-APP-dan-Tahun-Syukur-2015-KAJ+copy.jpg" width="452" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
Sumber : http://www.kaj.or.id/<br />
<br />

Teks 4 Suara Lagu APP dan Tahun Syukur 2015 KAJ “Tiada Syukur Tanpa Peduli”

Sumber : http://www.kaj.or.id/ …

Paroki St. Arnoldus Janssen

‘Tiada Syukur Tanpa Peduli’ semboyan Tahun Syukur dan Hidup Bakti KAJ

Mgr Suharyo berharap umat KAJ semakin bersyukur serta peduli

Pengantar Tahun Syukur 2015 KAJ

Arti Logo APP 2015

Teks 4 Suara Lagu APP dan Tahun Syukur 2015 KAJ “Tiada Syukur Tanpa Peduli”

Popular

Archive

Labels